WELCOME

Assalamu'alaikum...

Ahlan Wasahlan.....

Toek Para Blogger yg baek ati...
nyoook singgah di blog ayeee....
gag pake' uang muka kuuuug...heheheheh..

n' atu age neh...
mohon kritik n' saran yg membangun yea wad Blog we kedepannyeee...^_^

Jumat, 22 April 2011

DEPRESI

kata pengantar
Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada Allah SWT atas berkat dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan tugas ini sebaik mungkin dan juga saya berterima kasih kepada ibu dosen yang telah memberi pengarahan sehingga tugas saya ini dapat terselesaikan. Apabila dalam tugas saya ini terdapat kesalahan harap dimaklumi karena saya masih pada tahap pembelajaran dan mohon masukan dan kritik yang membangun agar tugas saya diwaktu yang akan datang bisa lebih baik lagi, semoga tugas yang saya tulis mengenai “ Depresi ” dapat bermanfaat bagi kita semua.
Pendahuluan
Depresi merupakan salah satu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih yang berlebihan, murung, tidak bersemangat, merasa tidak berharga, merasa kosong, dan tidak ada harapan, berpusat pada kegagalan dan menuduh diri, dan sering disertai iri dan pikiran bunuh diri, klien tidak berminat pada pemeliharaan. Diri dan aktivitas sehari-hari. (Kelliat, B.A, 1996). Menurut Chaplin (2005) depresi adalah pada orang normal yang mengalami ganguan kemurungan (kesedihan, patah semangat) yang ditandai dengan perasaan tidak pas, menurunnya kegiatan, dan pesimisme menghadapi masa yang akan datang, pada kasus patlogis, merupaan ketidakmauan ekstrim untuk mereaksi terhadap rangsang disertai menurunnya nilai diri, delusi ketidakpasan, tidak mampu, dan putus asa. Para psikiater berpandangan bahwa banyak sekali depresi merupakan respon terhadap stress emosional daripada penyakit atau sakit tertentu. Kebanyakan dokter melakukan perawatan lewat strategi individual dan berbagai teknik manajemen stress.
Dasar Teori
1) Teori Psikodinamik
Gangguan alam perasaan depresi dapat terjadi karena ketidakseimbangan elektrolit, yaitu perubahan natriun dan kalium didalam neuron (Gibbson dikutip dari Towsend , M C, 1995). Perubahan biokimia (noreefinefrin, dopamine dan serotonin) juga mempengaruhi keadaan emosional individu. Rendahnya kadar noreefinefrin dan dopamine mengakibatkan individu berada dalam episode depresi dan sebaliknya meningkatkan kadar norefinefrin dan dopamine didalam otak mengakibatkan perilaku maniak.
2) Teori Agresi berbalik
Depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang yang dialihkan pada diri sendiri. Freud mengatakan bahwa kehilangan obyek, ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri.
3) Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orang tua pada masa anak, perpisahan yang bersifat traumatis denagn orang yang sangat dicintai, individu tidak berdaya mengatasi kehilangan.
d. Teori Kognitif
Depresi terjadi sebagai akibat gangguan perkembangan terhadap penilaian diri, yaitu penilaian negatif terhadap diri, sehingga terjadi gangguan proses pikir. Individu menjadi pesimis dan memandang dirinya tidak adekuat dan tidak berharga serta hidup sebagai tidak harapan.
Aaron Beck (teoritis kognitif) menghubungkan pengembangan depresi dengan adopsi dari cara berfikir yang bias atau terdistorsi secara negatif di awal kehidupan. Konsep ini dikenal dengan istilah ’segi tiga kognitif dari depresi’ (cognitive triad of depression).
Aspek dari segi tiga tersebut adalah:
a. Pandangan negatif tentang diri sendiri
b. Pandangan negatif tentang lingkungan
c. Pandangan negatif tentang masa depan
Berbagai jenis distorsi kognitif yang diasosiasikan dengan depresi:
a. Cara berfikir ”semua atau tidak sama sekali” (all or nothing thinking)
b. Generalisasi yang berlebihan
c. Filter mental
d. Mendiskualifikasikan hal-hal positif
e. Tergesa-gesa membuat kesimpulan
f. Membesar-besarkan dan mengecilkan (catastrophic thinking)
g. Penalaran emosional
h. Pernyataan-pernyataan keharusan
i. Memberi label dan salah melabel
j. Melakukan personalisasi
Ciri-Ciri Depresi
1. Gampang Naik Darah
2. Capek
3. Jadi Lemot
4. Insomnia
5. Nafsu makan berubah
6. Jadi sensi
7. Merasa dirinya tidak berguna
8. Kepercayaan dirinya merosot
9. Cenderung menutup diri dari pergaulan sosial.


Penyebab Depresi
Secara umum orang mengalami depresi karena salah satu kejadian atau situasi sebagai berikut:
1) Kehilangan orang yang dicintai, mungkin karena kematian
2) Peristiwa traumatis atu stressfull, misalnya mengalami kekerasan, deprifasi sosial yang kronik atau penolakan sosial.
3) Penyakit fisik yang kronis
4) Obat- obatan atau narkoba
5) Adanya penyakit mental lain
6) Seseorang yang mempunyai orang tua atau saudara kandung yang mengalami depresi akan mengalami peningkatan resiko mengalami depresi juga.

Secara khusus faktor- faktor yang menyebabkan depresi adalah sebagai berikut:
A. Faktor genetik
B. Faktor Biokimia
C. Faktor Lingkungan

Tipe Gangguan Depresi
Menurut DSM IV Gangguan depresi terbagi dalam 3 kategori (Wenar & Kerig, 2000), yaitu:
1. Gangguan depresi berat (Mayor depressive disorder).
2. Gangguan distimik (Dysthymic disorder)
3. Gangguan afektif bipolar atau siklotimik (Bipolar affective illness or cyclothymic disorder).

Klasifikasi Depresi
Menurut PPDGJ klasifikasi depresi adalah sebagai berikut :
1. Episode depresif ringan
2. Episode depresif sedang
3. Episode depresif berat tanpa gejala psikotik
4. Episode depresif berat dengan gejala psikotik
contoh kasus :
Dari tipe-tipe depresi salah satu tipe yang terjadi pada kisaran usia 30 tahunan ialah Ganguan Depresi Berat, seperti contoh kasus yang di bawah:
Bapak Juned adalah seorang bapak berusia pertengahan 30-an. Ia datang berkonsultasi ke psikiater atas anjuran dari salah seorang rekannya. Saat datang untuk pertama kalinya, terlihat bahwa mimik wajahnya murung dan nampak tidak bersemangat. Ketika dilakukan wawancara dan pemeriksaan psikiatrik, suaranya pelan, gerak-geriknya minimal, dan ia sering menanyakan ulang pertanyaan yang ditanyakan oleh psikiater pemeriksa.
Bapak Juned menceritakan bahwa ia sudah merasa sedih berkepanjangan di mana hampir tak ada satu haripun ia merasa bahagia selama 1 bulan terakhir dan aktivitasnya terbatas di dalam rumah saja. Satu bulan lalu ternyata ia baru saja di PHK dari pekerjaannya. Rasa sedihnya disertai dengan penurunan berat badan yang nyata sekitar 3-4 kg karena hilangnya nafsu makan, kehilangan semangat dalam melakukan aktivitas sehari-hari, sulit untuk jatuh tidur atau kalau pun bisa ia mudah sekali terbangun dari tidurnya.
Setelah beberapa saat kemudian,Bapak Juned bercerita bahwa perasaan sedihnya bertambah parah semenjak dua minggu terakhir, ia menjadi mudah menangis tanpa sebab-sebab yang jelas dan ia merasa pesimis dengan masa depannya serta keluarganya. Akhir-akhir ini, ia berpikir bahwa hidupnya tidak berharga dan lebih baik ia mati saja. Semenjak di PHK Bapak Juned juga tidak pernah lagi mencoba mencari pekerjaan baru karena merasa putus asa dengan hidupnya selain itu saat ini dia menjadi menarik diri dari pergaulan padahal dahulu ia dikenal sebagai orang yang aktif dalam kegiatan RT di lingkungannya. Rasa sedihnya menjadi bertambah parah karena Bapak juned mulai kebingungan akan pembiayaan hidupnya sehari-hari beserta keluarganya.

Dampak Depresi
- Terganggunya fungsi social dan fungsi pekerjaan
- Mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi
- Mengalami ketidak berdayaan yang dipelajari
- Tindakan bunuh diri yang menyebabkan kematian
- Hilangnya rasa percaya diri, semangat hidup, kreativitas, antusiasme dan optimisme.
- Menjadi pesimis memandang hidupnya, seakan hilang harapan, tidak ada yang bisa memahami dirinya.
Treatment Untuk Mengatasi Depresi
Orang yang terkena depresi harus segera ditangani karena kalau berkepanjangan, dapat mengakibatkan bunuh diri yang berujung pada kematian. Makin lama seseorang mengalami depresi, makin lemah daya tahan mentalnya, makin habis energynya, makin habis semangatnya, makin terdistorsi pola pikirnya sehingga dia tidak bisa melihat alternative solusi, tidak bisa melihat ke depan, tidak menemukan harapan, tidak bisa berpikir positif. Ini menyebabkan orang melihat bahwa bunuh diri menjadi solusi satu-satunya.
Depresi akan lebih baik ditangani dengan psikoterapi karena dengan psikoterapi, Dibantu untuk menemukan akar permasalahannya dan melihat potret diri secara lebih obyektif. Psikoterapi ditujukan untuk membangun pola pikir yang obyektif dan positif, rasional dan membangun strategi yang sehat dalam menghadapi masalah. Keterbukaan remaja untuk mengemukakan masalah yang sedang dihadapinya akan membantu proses penyembuhan dirinya. Ada beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi depresi pada remaja, yaitu:
1. CBT (Cognitive Behavioral Therapy)
CBT digunakan untuk memperbaiki distorsi kognitif dalam memandang diri dan masa depan sehingga akan memunculkan suatu kekuatan dari dalam dirinya bahwa dirinya mampu untuk mengatasi masalah tersebut.
2. Psychodinamic Psychotherapy
Psychodinamic Psychotherapy digunakan untuk membantu remaja memahami, mengidentifikasi perasaan, meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dan mengatasi konflik yang sedang dialami.
3. Interpersonal Psychoterapy
Interpersonal Psychoterapy digunakan untuk mengatasi depresi yang disebabkan oleh peristiwa-peristiwa yang menyebabkan kesedihan atau trauma, kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain.
4. Terapi Suportif
Terapi suportif digunakan untuk mengurangi taraf depresi. Banyak faktor yang menentukan keberhasilan terapi saat awal mengalami depresi, beratnya depresi, motivasi, kualitas terapi, dukungan orangtua, kondisi keluarga (apakah orangtua juga menderita depresi atau tidak, ada atau tidak konflik dengan keluarga, kehidupan yang penuh stres atau tidak, dsb). Selain itu, juga diperlukan terapi keluarga untuk mendukung kesembuhan remaja penderita depresi.

Semoga pembahasan tentang depresi pada remaja, dapat memberikan manfaat bagi Anda dan dapat mencegah meningkatnya jumlah remaja yang mengalami depresi serta membantu menciptakan hubungan yang lebih sehat antara orangtua dengan anaknya.
Kesimpulan
Jadi Depresi bisa terjadi pada semua usia baik anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa sekalipun, pada pembahasan diatas ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya Depresi antara lain faktor genetik, biokimia, dan faktor Lingkungan. Menurut Chaplin (2005) depresi adalah pada orang normal yang mengalami ganguan kemurungan (kesedihan, patah semangat) yang ditandai dengan perasaan tidak pas, menurunnya kegiatan, dan pesimisme menghadapi masa yang akan datang dan gejala-gejala Depresi yaitu : Gampang naik darah, capek, jadi lemot, insomnia, nafsu makan berubah, jadi sensi, merasa dirinya tidak berguna, kepercayaan dirinya merosot, cenderung menutup diri dari pergaulan sosial.

Tidak ada komentar: