WELCOME

Assalamu'alaikum...

Ahlan Wasahlan.....

Toek Para Blogger yg baek ati...
nyoook singgah di blog ayeee....
gag pake' uang muka kuuuug...heheheheh..

n' atu age neh...
mohon kritik n' saran yg membangun yea wad Blog we kedepannyeee...^_^

Kamis, 10 November 2011

TERISTIMEWA

tiada kata yg dapat ku ucapkan
karna ku tak mampu mengungkapnya

hati ini berdebar

saatku mengingat indah senyummu
kau bagaikan kicauan pagi
penyemangat hidupku

karna kau gadis yang sangat teristimewa

kapankah ku bisa bersamamu
kau anggun kau indah kau mempesona

setiap detik setiap waktu

hanya kau di otakku
karna ku tak mampu melupakanmu

karna kau gadis yg sangat teristimewa

kapan kah ku bisa bersamamu
kau anggun kau indah kau mempesona..

HILANG part 2

apa kabarmu setelah kau pergi
apa kabarmu setelah kau hilang
kau yg pernah mengisi hati ini
dan kau pun juga menghancurkan harapanku..
Kaulah embun malam yang hilang tanpa
pernah ku sadari
dan kau lah sinar
pagi yg tak lagi
memberikan sinarmu untukku..
Kepergianmu memberikan ku harapan
yang tak pernah bisa ku mengerti
mengapa terjadi
kaulah embun 
malam yg hilang
tanpa pernah ku
sadari
dan kaulah sinar
pagi yg tak lagi
memberikan
sinarmu untukku
hilang dan hilang
dan takkan kembali
hilang dan hilang
dan tak kan kembali
untukku... 
B..^_^

Hilang...

Apa kabarmu setelah kau pergi..
Apa kabarmu setelah kau hilang..
Kau yg pernah mengisi hati ini. . .
Dan kau jg yg menghancurkan harapanku. . .
#Kaulah embun malam yg hilang tanpa pernah ku sadari..
Dan kau lah sinar pagi yg tak lagi memberikn sinarmu untukku. . .
Hilang dan hilang. .
Dan takkan kembali..

Kepergianmu meninggalkn satu harapan. .

Yg tak pernah ku mengerti mengapa terjadi. .
##. . .
Hilang dan hilang dan takkn kembali. .
Untukku. .untukku..

Senin, 07 November 2011

_HARAPAN DAN KENANGAN_

Kalau saja ada sesuatu yg lebih indah dri cinta, hanya kpdamu kupersembahkan.
andai lembayung sutera dpt kugapai dn kubawa, hanya untukmu kuberikan.
bagai meniti langkah di senja hari,
seakan diri tiada arti
takut akan datangnya malam
seperti apa diri di esok pagi.
lihat bintang diatas sana
tak mungkin indah bila sendiri,
hati inipun bgtu adanya
brharap kau paham dn mengerti.
hai…coba kau dengar gemercik air
riaknya seakan saling berbisik,
terdengar lirih menyebut namamu
lambat tpi trdengar syahdu.
dn akupun mulai tersenyum
ktika smua dpt kurasa
indah dn bgtu indah kurasa
dn sungguh itu yg kurasa.
kini smua telah terjadi,.
telah kumasuki satu hati
yg tk mungkin ku tinggal pergi
meski belum ada kata pasti.
,…..andai dia disini
……andai dia mengerti....

''SAAT KITA BERSAMA''

Teringat akan masa lalu yang ku lewati bersamamu
Semua terasa begitu indah
Saat kita saling menatap,
saat kita saling tertawa,
dan saat kita saling bercanda ..
Semua terasa begitu cepat ..
Kini semua kenangan itu telah hilang dan akan menjadi sebuah kenangan .. !!
Mungkinkah kau mau mengulang kembali kenangan itu bersamaku lagi .. ?? :(

KATAMU

Katamu...
Aku karang dilautan
Selalu tegar walau terhempas badai
Katamu...
Aku burung di udara
Yang terbang dengan indah
Merangkul semua cahaya
Katamu...
Aku hebat
Karena selalu setia
Mempersembahkan kata dan nada
Disetiap hembus nafasmu
Dan sekarang…
Aku yang akan katakan,,,,
Kenapa KAU lemah?
Sedang aku berusaha kuat
Menggulung ombak
Memangku hilir angin
Dengan seonggok asa dan rasa
Karena AKU mencintaimu...

dan tak akan pernah hilang NAMAMU di HATIKU....

MEDALI HATIMU

Kau pernah ada
Mengajakkku bermain-main
Kau pernah tawarkan ceria
Dalam tiap langkahku
Aku pernah meraih medali hatimu
Tapi sekarang …
Tak seperti saat kau
Membiaskan pelangi
Dirona wajahku
Kau..
Telah hilang
Bersama percikan air
Yang mengering karena di injak sang mentari...

Senin, 24 Oktober 2011

TEKA-TEKI LUCU

Bulu apa yang warnanya kuning semua???
Bulubend
 
Bisnis apa yang terkenal di Amerika dan seluruh dunia???
Bisnispear
 
Daun apa yang nggak bias dipegang???
Daun touch me !!
 
Kenapa meja bagian bawahnya selalu kasar, tidak sehalus bagian atasnya???
Karena bagian bawah meja banyak upil yang udah kering

Dari atas bisa terbang ke bawah, tetapi udah sampe di bawah gak bisa terbang ke atas lagi. Apa itu?
Ya 'daun' donk!!! :)
 
sambel apa yang ada dipinggir jalan ?
Sambel Ban
 
Daun apa yang paling keras???
Smack daun.
 
kenapa superman bisa terbang.?
kalau bisa nyopir namanya bukan superman tapi sopir..man..!!

Putih kecil, kalo dipukul ngebangunin orang sekampung???
Nasi nempel di bedug

Kenapa anak kucing dan anak anjing suka berantem???
Namanya juga anak-anak!!!
 
Dikocok, tegang. Hayo apaan???
Ibu-ibu arisan
 
Ada 5 cicak di plafon. Yang dua lagi duel (smackdown)., yang satu wasit, yang dua lagi jadi penonton. Setelah salah satunya kalah (karena jatuh), ada berapa cicak lagi di plafon???
Habis, karena yang menag diangkat tangnnya ama wasit dan keduanya jatuh juga. Terus penontonnya tepuk tangan.Jatuh juga.
 
Ada 6 sifat yang gue salut ama loe:
1. Kreatif
2. Optimis
3. Nekat
4. Tangguh
5. Obsesi
6. Lucu
Kalau disingkat kehebatan lo itu jadi " K-O-N-T-O-L"
Ha ha ha........................................................
 
Apa sebutan untuk istri Pak Gilang?
Bugil
 
Panjang, keras, mantap, kerjanya masuk-keluar lobang. Apakah itu?
Alu buat numbuk padi
 
Bendanya kecil, letaknya terselip, memuaskan kalau sudah disentuh jari. Apakah itu?
Upil
 
Bagaimana cara mencolek cewek supaya sicewek tidak marah?
Mencoleknya jangan sampai kena
 
Pada seorang lelaki bagian mana yang sering berdiri senidiri?
Kakinya dong
 
Bayi dianggap tidak normal jika berada dikandungan ibu selama...?
Selama-lamanya
 
Monyet apa yang nggak boleh puasa?
Jawab: Monyet lagi datang bulan

Anak apa yang paling ganteng?
Jawab: Anak-anak bilang sih gue...hehehehehehe

Kenapa celana dalam superman warnanya merah?
Jawab: Soalnya yang item sudah dipake batman

Orang apa yang ditembak nggak mati?
Jawab: Orang nggak kena..yeeeeeeeeeeee....

Kenapa suku irian/papua memakai koteka?
Jawab: Karena kalau pakai daun pisang ntar dikira lemper

Perbuatan jahat apa yang dikutuk oleh setan?
Jawab: Memperkosa anak setan

Majalah apa yang paling mahal?
Jawab: Bobo ama Gadis

Pintu apa yg di dorong2 sama 10 orang nggak bakal terbuka?
Jawab: Pintu yang ada tulisannya "TARIK"

Lubang apa yang bikin sehat?
Jawab: Lubangun pagi-pagi, telus olahlaga pasti sehat deh...

Kebo apa yang bikin orang capek?
Jawab: Kebogor jalan kaki

Apa perbedaan Kucing sama laki-laki?
Jawab: Kalau Kucing dielus-elus pasti tidur. Kalau Laki-laki
dielus-elus yah jadi 'bangun'

Mobil apa yang ada di atas pohon?
Jawab: Mobil-ang daun, mobil-ang ranting, mobil-ang dahan, terserah elu deh.....

Kenapa kucing kalo dikejar anjing selalu noleh kebelakang?
Jawab: Soalnya nggak punya kaca spion

Kalo di liat dari jauh ada dua, tapi kalo dari deket cuman satu?
Jawab: Salah liat kali loe

Nenek apa yang jalannya loncat?
Jawab: Nenek nya kodok, Nenek nya kanguru, Nenek nya kelinci.....

Kalo aku punya pisang 10 trus elo minta 3 sisanya berapa?
Jawab: Tetep 10, soalnya elo enggak gue kasih

Ikan apa yang matanya banyak sekali?
Jawab: Ikan teri 1 kilo

Bila gajah jadi ayam, lalu singa jadi ayam,dan kambing jadi ayam. maka ayam menjadi apa?
Jawab: Ayam jadi banyak

Kenapa waktu lampu merah menyala semua kendaraan pada berenti?
Jawab: Karena di remmm

Kera apa yang bisa menyiarkan berita?
Jawab: Kerabat kerja TVRI

Kenapa robin jadi pembasmi kejahatan?
Soalnya dia ketemu sama batman..kalo ketemunya sama baskin dia bakalan buka toko eskrim

Apa bedanya sepak bola dengan pengantin baru?
Kalau sepak bola masukin dulu baru berpelukan tapi, kalau pengantin baru berpelukan dulu baru masukin.

Apa beda macan dengan wanita???
Kalau macan, ditembak dulu baru tergeletak.
Kalau wanita tergeletak dulu baru ditembak

What's the meaning of control ?
Alat vitral

Apa bedanya ban mobil dengan kondom?
Kalo ban mobil tiba-tiba bocor, nyawa bisa hilang,kalo kondom bocor, nyawa bisa nambah.

Mengapa laki laki lebih keras suara kentutnya daripada perempuan ?
Karena laki-laki punya microfon

Lubang apa yang paling kecil di dunia???
Lubang pantat... angin aja kalo mau lewat mesti menjerit

Benda apa yang kalo dilihat kotak, tapi kalo dipegang bulat?
Lambang OSIS di baju anak SMU cewek

Apaan yang naik turun dibawah puser?
Resleting

Nenek-nenek jatuh di kali, munculnya dimana?
Di koran

Naik apa yang seperti dikejar-kejar burung?
Naik becak, dikejar2 burung tukangnya

Monyet apa yang nyebelin ?
Monyetelin tv kagak bisa, monyetelin radio kagak bisa juga

Kalo ditutup dia akan mengintip, tapi kalo dibuka dia akan marah-marah?
Orang naik becak pada waktu hujan

Kapan sebaiknya kita membuka pintu ?
Kalo pintu tertutup

Kalo kamu di tempat gelap dan dingin dan kamu punya satu korek api. disitu ada obor, lilin, dan kayu bakar. apa yg pertama-tama kamu hidupin?
Korek api dong

Apa yang bulet kecil item, tapi kalo dipencet keluar orangnya?
Bel rumah 

Sumber : artikel lucu 

Minggu, 23 Oktober 2011

10 Tips Menemukan dan Memelihara Hubungan Asmara

1. Jangan jatuh cinta dengan seseorang yang sangat berpotensi. Terlalu banyak pria dan wanita yang memilih teman atau tinggal dalam hubungan dengan harapan bahwa orang lain akan berubah.
Jujurlah dan jadilah diri sendiri dan bertanya: "Dapatkah saya mencintai orang ini dengan cara yang sebenarnya dimana mereka sekarang tanpa harapan untuk berubah?" jika tidak, carilah yang lain.
 
2. Jangan memusingkan nafsu birahi. Dalam perasaan yang terburu-buru, orang melakukan hubungan seksual akan menciptakan suatu keintiman yang salah, yang akan menuju kekecewaan.
Sisihkan waktu untuk menciptakan hubungan emosional yang asli dan membiarkan hubungan seksual yang penuh gairah tumbuh.
 
3. Jangan mengabaikan keputusasaan untuk memiliki suatu hubungan. Misalnya, jika dia membuat suatu pernyataan seperti "Saya tidak melaksanakan komitmen dengan benar," Percayailah dia.
Tanya pada diri sendiri, "Apakah orang ini bersedia secara emosional dan situsioanal?" (Orang cenderung untuk menghabiskan waktu untuk hobinya kemudian baru pasangannya).
 
4. Jangan mengasumsikan teman Anda secara "fisik" mengetahui apa yang Anda inginkan dan butuhkan.
Bertanggung jawab untuk mengungkapkan perasaan Anda dan saling membutuhkan satu sama lain. Ini akan menghindari konflik dan hubungan emosional yang dalam diantara Anda.
 
5. Terima pasangan Anda apa adanya. Ketika pasangan memasuki tahap bulan madu, mereka sering merasa puas satu sama lain.
Teruskan untuk melakukan hal romantis satu sama lain dalam setiap hubungan, tidak hanya di tahap awal. Misalnya, buatlah "date night " sekali seminggu.
 
6. Bersikaplah empatik terhadap pasangan Anda. Sisihkan beberapa saat rencana Anda dan perhatikan pasangan Anda untuk memahami pemikirannya. Memahami dan mensyahkan perasaan pasangan Anda tidak berarti Anda harus setuju dengan mereka. Jika tidak hal ini berarti Anda harus menyerahkan pada kebutuhan Anda sendiri. Sering kali, perasaan memahami akan berarti lebih untuk pasangan Anda dibanding menjadi benar atau memenangkan pertarungan.
 
7. Fokuskan pada apa yang Anda sukai dari pasangan Anda dan apa yang telah mereka lakukan dengan benar- alih-alih tentang kesalahan mereka.
 
8. Kekasih Anda kembali. Orang yang mencintai Anda kembali. Anda tidak akan terlibat dengan seseorang yang akan mencintai Anda.
 
9. Anda tidak merasa Anda berjalan diatas kulit telur. Jika Anda memiliki perasaan yang kuat dalam perut Anda, itu bukan cinta, melainkan Anda mencoba untuk mendapatkan persetujuan.
 
10. Hubungan yang sehat akan meningkatkan penghargaan diri.
 
Untuk mendapatkan hubungan yang harmonis, setiap pasangan perlu untuk mengekspos diri mereka sendiri. Hubungan yang sehat terjadi ketika kedua pasangan merasakan aman untuk menyatakan diri mereka sebenarnya terhadap masing-masing.
 
 

Rabu, 19 Oktober 2011

Aku Terpaksa Menikahinya.....

Kisah inspiratif untuk para istri dan suami..

Semoga peristiwa di bawah ini membuat kita belajar bersyukur untuk apa yang kita miliki :

Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.
Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.

Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”

“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi,  ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.

Saat  pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya  dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

Istriku Liliana tersayang,

Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.

Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.

Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.

Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!


Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”

Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”
Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.

Sumber : Belajar Islam